Sejarah Tentang Desa Wedelan

Sejarah Desa Wedelan

Desa Wedelan merupakan salah satu desa di Kecamatan Bangsri, Kabupaten Jepara, yang memiliki latar belakang historis yang menarik dan sarat akan nilai budaya lokal. Asal-usul nama “Wedelan” tidak lepas dari legenda rakyat yang dikenal dengan Cerita Suronggotho, sebuah kisah yang telah diwariskan secara turun-temurun oleh masyarakat setempat.

Kisah Ki Wedel dan Dewi Wiji

Menurut cerita masyarakat, pada masa lalu terdapat seorang tokoh bernama Ki Wedel, seorang pembuat kain berwarna-warni yang tinggal di wilayah yang kini dikenal sebagai Desa Wedelan. Suatu ketika, seorang tokoh bernama Suronggotho, karena rasa iri terhadap sahabat seperguruannya Ki Ageng Gede Bangsri (tokoh asal Desa Bangsri), mencoba memaksa menikahi putri Ki Ageng Gede Bangsri, yaitu Dewi Wiji.

Dewi Wiji melarikan diri dan meminta perlindungan kepada Ki Wedel. Namun, Suronggotho yang mengejarnya sampai di rumah Ki Wedel. Terjadilah pertengkaran sengit antara keduanya, yang berakhir dengan gugurnya Ki Wedel. Tempat wafatnya Ki Wedel inilah yang kemudian dikenal sebagai Wedelan, yang berasal dari nama tokoh tersebut.

Makna Kata “Wedelan”

Secara semantik, kata “wedelan” juga memiliki beragam arti dalam Bahasa Jawa:

    • Wedel: isi perut ikan (dialek Jepara).

    • Wedel: zat pewarna biru kehitaman.

    • Wedelan: hasil dari proses mencelup.

Makna-makna ini menggambarkan kondisi geografis dan budaya Desa Wedelan, seperti:

    • Kegiatan masyarakat yang berkaitan dengan pencelupan kain atau pembuatan batik.

    • Kedekatannya dengan laut, sehingga aktivitas perikanan juga bisa jadi bagian dari identitas desa.

Scroll to Top